Hmmm… aroma nasi bakar yang begitu harum, ditambah dengan perut yang sudah keroncongan membuatku tidak sabar menunggu nasi bakar tersebut siap disantap, sambil menunggu pesanan nasi bakar, saya pun sempat mengobrol-ngobrol dengan pemilik stand nasi bakar tersebut yang sangat ramah, kebetulan pada malam tersebut sedang berada di sana. Nasi bakar disajikan secara fresh, baru dibungkus ketika tamu memesan makanan, kita pun harus rela menunggu beberapa saat, mulai dari nasi beserta lauk pauknya dibungkus dengan daun pisang dan sampai kemudian nasi dibakar sekitar sepuluh menit dan dibakarnya pun secara bolak balik.
Bertahun-tahun sudah saya tidak mengunjungi Sunter Mall ini, ketika mendengar cerita dari seorang teman yang kebetulan bekerja tidak jauh dari mal ini mengenai nikmatnya aneka nasi bakar, bahwa stand nasi bakar ini selalu ramai dikunjungi pada saat makan siang dan makan malam dan temanku bersama rekan-rekan kerjanya sering menikmati makan siang di sini, bahkan menurut cerita lagi, kantornya pun sering memesan nasi bakar ini untuk makan siang bagi peserta meeting. Akhirnya setelah dibujuk rayu, pada suatu malam temanku bersedia menemani, bahkan mentraktirku seporsi Nasi Bakar Tahu Telur Asin, hmmm…. boleh sering-sering traktir aku ya, hehe…
Ketika pesanan nasi bakar datang, masih terdapat kepulan asap pada nasi bakar tersebut, kemudian pelayan membawa dua buah tusuk gigi, saya sempat bingung sejenak, ternyata tusuk gigi tersebut untuk membuka nasi bakar, keharuman nasi bakar yang begitu menggoda, ingin segera mencicipi nasi bakar ini. Seperti biasa ritual sebelum makan, difoto dulu makanan, hihihi.. ritual ini sempat diprotes sama teman yang mentraktirku, saya pun memasang muka tanpa dosa sambil tersenyum, mengambil foto-foto nasi bakar.
Berbagai jenis nasi bakar yang disajikan, yang paling favorit adalah Nasi Bakar Peda, yang berisi nasi putih nan pulen, peda, pete, daun melinjo yang segar, dan irisan cabai, kebetulan temanku ini kurang menyukai rasa pedas, sehingga jumlah cabai dikurangi dan buang biji pula. Bagi yang tidak menyukai pete, dapat meminta untuk tidak pakai pete pada saat pemesanan.
Sebelum memesan nasi bakar, saya sempat mengamati standing banner nasi bakar yang sangat menggoda, akhirnya saya memesan Nasi Bakar Tahu Telur Asin, hmm… rasanya betul-betul nikmat, sesuai dengan namanya tentu saja menunya adalah telur asin asin yang dicampur dengan tahu goreng dipotong ukuran dadu, udang, pete dan cabai yang cukup banyak, membuat nasi bakar yang kupesan jauh lebih menarik dibandingkan dengan pesanan nasi bakar temanku.
Karena penasaran dengan Nasi Bakar Peda, akhirnya saya pun ikut mencicipi Nasi Bakar Peda, terasa begitu pas di lidah dan nikmat, ditambah dengan daun melinjonya begitu fresh dan garing, dan tidak ketinggalan hijaunya pete. Nasi Bakar Peda, wow... nikmat!
Keripik kentang, suwiran empal dan sambal mangga menambah kenikmatan santap makan dengan nasi bakar.
Ada berbagai jenis Nasi Bakar yang ditawarkan oleh counter ini, Nasi Bakar Bandeng Presto, Nasi Bakar Bandeng plus Rebon, Nasi Timbel Bakar, Nasi Bakar Ayam dan tak ketinggalan Nasi Bakar Edan. Nama yang terakhir ini membuatku sempat membuatku penasaran, akhirnya saya pun menanyakan ke pemilik stand ini, Nasi Bakar Edan berisi nasi pulen, udang, kepala kakap, cumi, pete dan cabai, ketika kutanya mengapa diberi nama Edan, sang pemilik stand hanya tersenyum saja.
Ketika melihat meja di sebelahku yang memesan seporsi rujak ulek, akhirnya saya pun ikutan memesan rujak ulek ini, yang berisi buah-buahan tropis seperti mangga, nanas, jambu, bangkuang, kedongdong, ubi merah, pepaya muda yang garing. Bumbunya langsung diulek begitu kita memesan, dengan campuran gula jawa, kacang tanah, terasi, garam dan tentu saja cabai bagi yang menyukai rasa pedas.
No comments:
Post a Comment